Kamu Milenial dan Mau Mulai Membangun Rumah? Butuh Biaya Berapa Ya?

Kamu Milenial dan Mau Mulai Membangun Rumah? Butuh Biaya Berapa Ya?

Kamu Milenial dan Mau Mulai Membangun Rumah? Butuh Biaya Berapa Ya?

Memiliki rumah ada dua cara yang bisa Anda lakukan yakni melakukan pembelian rumah baik melalui cash maupun kredit atau KPR dan dengan cara membangun rumah sendiri. Bila Anda memilih cara kedua tersebut, tentu perlu mengetahui dengan cermat berapa besaran biaya membangun rumah yang dibutuhkan. Dengan membuat simulasi dan penghitungan jauh-jauh hari sebelumnya akan memudahkan Anda dalam membuat anggaran dan mempersiapkan segala sesuatunya. Setidaknya ada beberapa biaya membangun rumah berikut ini yang patut Anda ketahui.

Besaran Biaya Tukang

Biaya pertama yang wajib ada dan harus dipertimbangkan sebagai instrumen biaya membangun rumah adalah ongkos jasa tukang. Untuk biaya tukang ini pada umumnya ada tiga sistem yang sering diterapkan, yakni menggunakan sistem harian, borongan jasa, maupun borongan penuh. Cara penghitungannya juga memiliki perbedaan.

Bila Anda memilih biaya harian, tentu sedikit lebih mahal yakni sekitar Rp100 ribu sampai Rp150 ribu. Sementara untuk biaya borongan dirasa lebih murah dan lebih mudah dari segi pengerjaan. Borongan jasa Anda hanya membayar jasanya saja, sedangkan untuk borongan penuh bahan material juga disediakan oleh pemborong.

Jangan Lupakan Luas Bangunan

Berapa luas bangunan sebaiknya tidak boleh Anda sepelekan dalam menghitung biaya membangun rumah. Semakin luas bangunannya, maka semakin besar pula biaya yang akan Anda keluarkan. Contohnya saja tipe rumah yang akan dibangun adalah 21/60, maka luas tanah yang dibutuhkan ialah 60 meter persegi. Sedangkan untuk harganya di Jakarta sekitar Rp2 juta per meter persegi. Maka, biaya pembelian tanah sebesar Rp2 juta x 60 = Rp 120 juta.

Biaya yang Anda pilih untuk membangun rumah di lahan tersebut adalah sistem borongan penuh dengan harga Rp 3 juta per meter perseginya. Jadi untuk harga per borongannya adalah untuk lahan yang akan dibangun 21 meter persegi adalah 21 x Rp3 juta = Rp63 juta. Lalu, tambahkan Rp120 juta + Rp63 juta = Rp183 juta.

Biaya Material dan Bahan Baku

Jika Anda memilih untuk borongan jasa, maka penting menghitung biaya membangun rumah dari segi material dan bahan baku yang digunakan. Rumah minimalis satu dan dua lantai tentu membutuhkan bahan baku dalam jumlah yang berbeda-beda. Beberapa material yang penting dalam membangun rumah di antaranya adalah untuk dinding, pondasi, struktur, genteng, atap, maupun kusen hingga cat rumah serta konstruksi baja ringannya. Termasuk juga mungkin untuk biaya pemasangan instalasi listrik dan air jika Anda menggunakan air dari saluran PDAM.

Jangan Lupakan Biaya Darurat

Selain biaya di atas Anda juga wajib memasukkan anggaran darurat dan lain-lain dalam biaya membangun rumah. Hal ini diakrenakan dalam praktiknya, terkadang ada saja hal tak terduga terjadi di lapangan. Semisalnya saja adanya penambahan di beberapa bagian khususnya dapur maupun taman. Dalam menghitung biaya tak terduga ini, Anda bisa menganggarkan sebesar 10 persen dari keseluruhan perkiraan biaya membangun rumah yang Anda buat.

Terdengar merepotkan? Ya, membangun rumah dari 0 memang bukan perkara gampang, selain biaya bisa membengkak, pengerjaan memakan waktu lama hasil jadi juga bisa bervariasi tergantung pilihan kontrakor yang anda tugaskan untuk membangun rumah.

Walaupun terkesan merepotkan, kelebihan dari membangun rumah adalah Anda bisa mendesain rumah sesuai dengan kemauan Anda. Jadi rasanya akan lebih puas ketimbang Anda membeli rumah yang sudah jadi.

Jika rumah baru kamu sudah selesai dan kamu ingin pindahan, kamu bisa banget loh menggunakan jasa Pilar sebagai sobat pindahan kamu! Pilar akan menjaga perabotan rumahmu tetap aman sampai rumah barumu. Jadi, tunggu apa lagi? Mau pindahan? Ingat selalu Pilar, ya!

Mau Bangun Rumah Baru dari Nol? Kelima Tips Ini Bisa Jadi Refrensi Untukmu!

Mau Bangun Rumah Baru dari Nol? Kelima Tips Ini Bisa Jadi Refrensi Untukmu!

Mau Bangun Rumah Baru dari Nol? Kelima Tips Ini Bisa Jadi Refrensi Untukmu!

Kemunculan perumahan-perumahan baru memberikan kemudahan bagi calon konsumen yang ingin membeli rumah. Membeli rumah yang sudah jadi dari pengembang memang lebih praktis dengan segala fasilitas dan metode pembayaran yang ditawarkan.

Namun, perlu diingat bahwa spesifikasi dan desain rumah adalah milik pengembang. Hasilnya adalah rumah-rumah yang seragam dan ruang untuk modifikasi terbatas. Rumah jadi dari pengembang mungkin bukan pilihan untuk Anda yang ingin punya rumah berkarakter dan one of a kind. Pilihannya adalah membangun rumah sendiri dari nol yang membutuhkan keterlibatan Anda dari awal hingga akhir.

Meskipun begitu, perlu diingat bahwa proses perencanaan dan pembangunan benar-benar harus dilakukan dan diawasi dengan teliti. Bila tidak, bukannya tidak mungkin uang yang harus Anda keluarkan akan sangat besar hanya untuk membangun eksterior rumah saja

Agar bisa menghemat pengeluaran dalam mendesain dan membangun rumah impian, perhatikan tips-tips berikut ini supaya anggaran Anda tidak habis untuk membangun hal-hal yang tidak penting atau berguna.

1. Perencanaan Matang dan Konsultasi

Tentunya, dasar dari membangun rumah adalah perencanaan berupa desain keseluruhan rumah. Merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia, rumah yang akan Anda tempati harus sempurna dan sesuai keinginan.

Maka dari itu, percayakan perencanaan dan desain pada jasa desain rumah atau arsitek yang berkualitas. Konsultasikan visi dan keinginan Anda soal rumah impian. Jangan hanya datang ke satu arsitek dan langsung menyetujui desain serta harga jasanya.

Riset dan survei minimal ke tiga arsitek lain untuk mendapat opini dan alternatif lain. Baru setelah itu, Anda bisa memilih siapa yang paling cocok dan sesuai anggaran Anda.

2. Desain yang Tidak Rumit dan Minimalis

Dengan desain minimalis, material dan biaya jasa yang digunakan bisa ditekan karena tidak banyak ornamen dekoratif di fasad rumah. Hal ini membuat waktu pembangunan pun jauh lebih cepat dibandingkan dengan gaya arsitektur lain yang lebih kompleks.

Selain desain eksterior, Anda juga bisa melakukan penghematan dengan membuat ruangan multifungsi. Mengurangi jumlah ruangan di rumah juga bisa mengurangi berbagai biaya, mulai dari biaya desain sampai biaya konstruksi dan penyelesaian. Misalnya, buat ruang kerja yang juga jadi entertainment room, atau menggabungkan dapur dan ruang makan yang diberi sekat.

3. Tim Konstruksi yang Efisien

Saat denah sudah di tangan dan akan berlanjut ke proses pembangunan, ini adalah waktunya untuk mencari tim konstruksi yang efisien. Efisien berarti jujur, aktif, komunikatif kepada Anda. Hal yang terpenting adalah bisa bekerja sesuai dengan tenggat waktu yang diberikan tanpa mengorbankan kualitas pengerjaan yang teliti dan rapi.

Pilih mandor dan pekerja konstruksi yang benar-benar bisa Anda percaya, maka waktu Anda tidak akan habis untuk mengawasi mereka. Minta rekomendasi kepada arsitek rumah Anda, keluarga, teman, atau kolega yang juga membangun rumahnya sendiri. Jangan sampai Anda harus mengalami masalah-masalah yang pada akhirnya merugikan secara finansial seperti material bangunan yang raib, pekerja yang kabur, atau nantinya rumah dengan hasil yang buruk.

4. Riset dan Survei Sendiri Harga Material

Masih ada kaitannya dengan proses konstruksi, Anda juga perlu tahu harga-harga material bangunan yang umum di pasaran. Lakukan ini sebelum membentuk tim konstruksi dan catat bahan-bahan bangunan yang sekiranya akan digunakan.

Langkah ini untuk mencegah biaya pembelian material Anda dimanipulasi oleh mandor atau kepala konstruksi yang curang. Ketika Anda sudah tahu dengan harga bahan material, periksa invoice yang akan diberikan oleh mandor. Apakah harga dan total yang diberikan normal atau ada indikasi penggelembungan nilai dari material-material bangunan rumah Anda.

5. Bangun Sedikit Demi Sedikit

Bila anggaran terbatas atau masih banyak pengeluaran-pengeluaran yang lebih mendesak, Anda bisa membangun rumah impian secara bertahap. Hal ini berarti membangun sedikit-sedikit mulai dari pondasi rumah, sumur jika ingin menggunakan air tanah, bangunan rumah itu sendiri, atap, hingga akhirnya sampai pada tahap finishing.

Daripada berusaha mengumpulkan uang tapi ujung-ujungnya terpakai untuk kebutuhan lain, lebih baik gunakan cara ini saat mendapatkan pendapatan lebih yang kemudian dialokasikan untuk pembangunan rumah. Meski waktu pembangunan akan jauh lebih lama dibandingkan membangun langsung, Anda bisa merealisasikan rumah impian pada akhirnya.

Ketika ingin membangun rumah dengan anggaran terbatas, satu hal yang perlu diingat adalah mendahulukan fungsionalitas dibandingkan estetika. Aspek estetika memang tidak boleh dilupakan. Akan tetapi, membangun rumah yang lebih mengedepankan fungsi, biayanya pun tidak akan semahal rumah yang dibangun dengan mengedepankan unsur estetika.

Tips-tips di atas juga bisa kamu gunakan jika kamu ingin membangun rumah dari nol, nih, Sobat! Nah, untuk kamu yang mau pindahan rumah, kamu bisa banget menggunakan jasa Pilar sebagai sobat pindahan kamu yang akan menjaga perabotan rumahmu tetap aman sampai rumah barumu. Jadi, tunggu apa lagi? Mau pindahan? Ingat selalu Pilar, ya!

error: Content is protected !!