Masih Bingung Antara Rumah Komersil dan Subsidi? Ini Rekomendasinya!

Masih Bingung Antara Rumah Komersil dan Subsidi? Ini Rekomendasinya!

Masih Bingung Antara Rumah Komersil dan Subsidi? Ini Rekomendasinya!

Contoh Rumah Komersil

Sebagai seorang milenial, kamu lebih memilih rumah subsidi atau komersial? Memiliki sebuah rumah memang menjadi idaman oleh sebagian orang. Rumah subsidi ataupun komersial pastinya memiliki kelebihan dan kekurangan. Kamu hanya perlu banyak mencari tau agar segera mendapatkan jawaban atas pertanyaanmu tentang rumah komersil dan subsidi.

Menentukan pilihan juga perlu dilakukan dengan cara memilah dan mencari tau tentang rumah komersil dan subsidi. Nah, jika kamu sudah mendapatkan keputusan, sekarang mari kita lihat beberapa rekomendasi rumah komersil dan subsidi di bawah ini.

The Valley of Esma di Bandung

Sedang mencari rumah subsidi dengan green concept? The Valley of Esma mungkin bisa jadi pilihan yang tepat. Meski dipatok dengan harga yang relatif murah, yakni Rp140 juta-an saja, rumah dijual di Bandung ini menyajikan fasilitas yang cukup lengkap di dalamnya.

Kamu bisa menikmati fasilitas komersial seperti pertokoan, fasilitas hijau nan asri berupa ruang terbuka hijau, serta taman bermain anak.

Lokasinya juga cukup strategis, hanya berjarak sekitar 5 menit dari Jalan Raya Cicalengka-Majalaya.

The Valley Esma dikembangkan oleh PT Esma Sukses Makmur, yang juga mengembangkan perumahan subsidi Bukit Esma Cicalengka.

Griya Bukit Intan di Serang

Rumah subsidi selanjutnya adalah Griya Bukit Intan, yang menampilkan desain eksterior unik dan menawan. Seperti yang terlihat, beberapa fasad rumah di Griya Bukit Intan tampak seperti rumah bergaya Jepang dengan sentuhan arsitektur modern.

Jika berminat, kamu dapat menemukannya di dalam Cluster Kyoto dan Cluster Tokyo.

Selain itu, perumahan subsidi ini juga mengusung konsep “Close to Nature,” sehingga membuat lingkungannya tak hanya asri dan nyaman tetapi juga sehat untuk ditinggali.

The Jasmine Boulevard

Selanjutnya ada rumah komersil yang terletak di Bogor, yaitu The Jasmine Boulevard. Sekadar informasi, perumahan ideal ini dipersembahkan oleh Akasialand Property, developer yang terkenal lewat proyek-proyek besarnya di sekitar Jabodetabek.

Hunian ini dibanderol dengan harga yang terjangkau, yaitu di kisaran angka minimal Rp400 sampai 500 juta-an saja.

Mengingat lokasi perumahan yang strategis dan dilengkapi oleh berfasilitas memadai, jelas sekali kalau harga tersebut sangat sepadan dengan kualitasnya. Bayangkan saja, rumah komersil ini telah dilengkapi oleh sistem keamanan dengan one gate system, masjid, taman hijau dan taman bermain di dalamnya.

Nilai investasinya pun akan terus naik, mengingat properti ini berdekatan ke Stasiun Serpong dan Stasiun Rawa Buntu.

Kartika Residence

Terakhir, ada rumah komersil yang direkomendasikan bagi para pencari tempat tinggal di sekitar kawasan yang terkenal karena geliat industrinya, yakni Kabupaten Karawang. Perumahan cluster tersebut adalah Kartika Residence, yang dipersembahkan oleh perusahaan pengembang Citra Swarna Group.

Kartika Residence sendiri bukan perumahan komersil biasa, sebab area ini eksis sebagai kawasan mandiri dengan konsep green and one stop living. Menariknya lagi, desain rumah komersil dalam Kartika Residence dirancang dengan gaya modern minimalis yang elegan.

Meskipun penghuni perumahan dapat mengakses hampir semua kebutuhannya di satu area, harga landed house di sini cukup terjangkau. Adapun fasilitas yang ditawarkan, di antaranya water park, taman bermain anak, sport club, hingga danau buatan yang asri.

Cukup menarik, kan? Semoga artikel ini bermanfaat untuk kamu.

Contoh Rumah Subsidi

Nah, itu tadi ulasan mengenai perbedaan rumah komersil dan subsidi beserta rekomendasinya. Apapun yang akan menjadi pilihanmu, pastikan untuk sesuaikan dengan budget yang ada yaa!

Nah, jika kamu sudah berhasil menentukan untuk memilih antara rumah subsidi atau komersil dan akan melakukan pindahan, kamu nggak perlu bingung lagi, karena ada Pilar disini! Pilar bisa menjadi sobat pindahan kamu dan juga bisa membantu kamu dalam menjaga perabotan rumah kamu tetap aman. Pokoknya tidak perlu khawatir, kalau mau pindah rumah, ingat Pilar aja!

Kamu Milenial dan Mau Mulai Membangun Rumah? Butuh Biaya Berapa Ya?

Kamu Milenial dan Mau Mulai Membangun Rumah? Butuh Biaya Berapa Ya?

Kamu Milenial dan Mau Mulai Membangun Rumah? Butuh Biaya Berapa Ya?

Memiliki rumah ada dua cara yang bisa Anda lakukan yakni melakukan pembelian rumah baik melalui cash maupun kredit atau KPR dan dengan cara membangun rumah sendiri. Bila Anda memilih cara kedua tersebut, tentu perlu mengetahui dengan cermat berapa besaran biaya membangun rumah yang dibutuhkan. Dengan membuat simulasi dan penghitungan jauh-jauh hari sebelumnya akan memudahkan Anda dalam membuat anggaran dan mempersiapkan segala sesuatunya. Setidaknya ada beberapa biaya membangun rumah berikut ini yang patut Anda ketahui.

Besaran Biaya Tukang

Biaya pertama yang wajib ada dan harus dipertimbangkan sebagai instrumen biaya membangun rumah adalah ongkos jasa tukang. Untuk biaya tukang ini pada umumnya ada tiga sistem yang sering diterapkan, yakni menggunakan sistem harian, borongan jasa, maupun borongan penuh. Cara penghitungannya juga memiliki perbedaan.

Bila Anda memilih biaya harian, tentu sedikit lebih mahal yakni sekitar Rp100 ribu sampai Rp150 ribu. Sementara untuk biaya borongan dirasa lebih murah dan lebih mudah dari segi pengerjaan. Borongan jasa Anda hanya membayar jasanya saja, sedangkan untuk borongan penuh bahan material juga disediakan oleh pemborong.

Jangan Lupakan Luas Bangunan

Berapa luas bangunan sebaiknya tidak boleh Anda sepelekan dalam menghitung biaya membangun rumah. Semakin luas bangunannya, maka semakin besar pula biaya yang akan Anda keluarkan. Contohnya saja tipe rumah yang akan dibangun adalah 21/60, maka luas tanah yang dibutuhkan ialah 60 meter persegi. Sedangkan untuk harganya di Jakarta sekitar Rp2 juta per meter persegi. Maka, biaya pembelian tanah sebesar Rp2 juta x 60 = Rp 120 juta.

Biaya yang Anda pilih untuk membangun rumah di lahan tersebut adalah sistem borongan penuh dengan harga Rp 3 juta per meter perseginya. Jadi untuk harga per borongannya adalah untuk lahan yang akan dibangun 21 meter persegi adalah 21 x Rp3 juta = Rp63 juta. Lalu, tambahkan Rp120 juta + Rp63 juta = Rp183 juta.

Biaya Material dan Bahan Baku

Jika Anda memilih untuk borongan jasa, maka penting menghitung biaya membangun rumah dari segi material dan bahan baku yang digunakan. Rumah minimalis satu dan dua lantai tentu membutuhkan bahan baku dalam jumlah yang berbeda-beda. Beberapa material yang penting dalam membangun rumah di antaranya adalah untuk dinding, pondasi, struktur, genteng, atap, maupun kusen hingga cat rumah serta konstruksi baja ringannya. Termasuk juga mungkin untuk biaya pemasangan instalasi listrik dan air jika Anda menggunakan air dari saluran PDAM.

Jangan Lupakan Biaya Darurat

Selain biaya di atas Anda juga wajib memasukkan anggaran darurat dan lain-lain dalam biaya membangun rumah. Hal ini diakrenakan dalam praktiknya, terkadang ada saja hal tak terduga terjadi di lapangan. Semisalnya saja adanya penambahan di beberapa bagian khususnya dapur maupun taman. Dalam menghitung biaya tak terduga ini, Anda bisa menganggarkan sebesar 10 persen dari keseluruhan perkiraan biaya membangun rumah yang Anda buat.

Terdengar merepotkan? Ya, membangun rumah dari 0 memang bukan perkara gampang, selain biaya bisa membengkak, pengerjaan memakan waktu lama hasil jadi juga bisa bervariasi tergantung pilihan kontrakor yang anda tugaskan untuk membangun rumah.

Walaupun terkesan merepotkan, kelebihan dari membangun rumah adalah Anda bisa mendesain rumah sesuai dengan kemauan Anda. Jadi rasanya akan lebih puas ketimbang Anda membeli rumah yang sudah jadi.

Jika rumah baru kamu sudah selesai dan kamu ingin pindahan, kamu bisa banget loh menggunakan jasa Pilar sebagai sobat pindahan kamu! Pilar akan menjaga perabotan rumahmu tetap aman sampai rumah barumu. Jadi, tunggu apa lagi? Mau pindahan? Ingat selalu Pilar, ya!

Tips-tips Beli Rumah Pertama untuk Pasutri Muda dan Milenial, Apa Saja?

Tips-tips Beli Rumah Pertama untuk Pasutri Muda dan Milenial, Apa Saja?

Tips-tips Beli Rumah Pertama untuk Pasutri Muda dan Milenial, Apa Saja?

Merasa gugup dan agak bingung ketika akan membeli rumah adalah hal yang sangat wajar dirasakan oleh sebagian orang. Karena, membeli rumah merupakan hal yang besar dan terbilang berat, apalagi jika pengalaman ini menjadi yang pertama bagi kamu.

Banyak sekali langkah dan persyaratan yang harus kamu lakukan dan penuhi. Belum lagi harga rumah yang mahal, tentunya kamu tak ingin sampai salah beli dan merugi, atau tidak mampu membayar cicilan di tengah jalan.

Nah, kami telah menghimpun tips-tips membeli rumah yang bisa memberikan kamu gambaran mengenai persiapan yang perlu kamu pikirkan sedari sekarang. Simak bareng-bareng yuk!

Pilihlah Rumah yang Tepat

Memilih rumah yang tepat menjadi langkah pertama dalam tips membeli rumah. Banyak aspek yang perlu kamu pertimbangkan dalam memilih rumah. Mulai dari luas lahan, luas bangunan, jumlah kamar tidur, jumlah lantai, sampai fasilitas rumah dan fasilitas perumahannya.

Selesai mempertimbangkan kriteria rumah, kamu juga harus melihat lingkungannya.

Berikut ini beberapa hal yang harus dipertimbangkan ketika membeli rumah:

  1. Ketersediaan fasilitas pendidikan
  2. Ketahui tingkat kriminalitas lingkungannya
  3. Ketahui fasilitas kesehatan, tempat belanja, dan fasilitas umum lainnya yang Anda perlukan
  4. Kenali tingkat kemacetan, polusi suara dan keramaian lingkungannya

Setelah menentukan rumah yang kamu inginkan, selanjutnya kita masuk ke langkah persiapan cicilan KPR. Perlu diketahui, cara membeli rumah umumnya ada tiga, yaitu bayar kontan, cicilan bertahap dan cicilan KPR.

Untuk tips membeli rumah kali ini, kami menyajikan tips beli rumah lewat cicilan KPR dikarenakan cara beli rumah ini merupakan cara yang paling banyak dipilih masyarakat.

Pilih Pembayaran KPR yang Sesuai

Kredit Pembelian Rumah (KPR) merupakan cara membeli rumah yang paling banyak dipilih masyarakat. Kini iklan pinjaman rumah yang ditawarkan bank semakin beragam.

Memilih skema cicilan KPR yang tepat bagi Anda menjadi hal yang memerlukan pertimbangan matang.

Berikut ini hal-hal yang harus Anda perhatikan ketika memilih pinjaman KPR:

  1. Bandingkan angsuran KPR antar bank
  2. Perhatikan tingkat dan jenis bunga
  3. Cari tahu mengenai kebijakan bank ketika ada perubahan suku bunga
  4. Ketahui kebijakan, syarat, dan penalti jika KPR lunas sebelum waktunya
  5. Ketahui total biaya KPR (biaya penilaian, biaya notaris, akta jual beli PPAT, dsb.)
  6. Ketahui syarat kredit dan dokumen yang harus disediakan

Dari seluruh tips-tips membeli rumah KPR di atas, salah satu yang cukup penting adalah memerhatikan tingkat dan jenis bunga. Jangan terpaku pada bunga ringan di tahun-tahun awal cicilan karena itu adalah promo cicilan.

Pastikan kamu menaksir kemampuan keuangan kamu berdasarkan suku bunga floating-nya yang harus kamu bayar ketika promo cicilan selesai.

Menabung Uang Muka

Langkah selanjutnya dalam tips membeli rumah adalah menabung uang muka untuk cicilan KPR.

Menyicil Kredit Pembelian Rumah (KPR) merupakan cara beli rumah dengan skema pembayaran yang ringan dan banyak dilakukan orang.

Namun, kendati skema pembayarannya lebih ringan, banyak generasi muda yang enggan ketika melihat besarnya biaya uang muka atau down payment (DP).

Menabung DP rumah memang perlu kesabaran. Membuat rencana tabungan yang baik menjadi kuncinya.

Berikut ini langkah-langkah menabung DP rumah yang bisa dijadikan panduan:

  1. Ketahui besaran uang muka
  2. Tentukan jumlah uang yang bisa ditabung dari porsi total penghasilan
  3. Tentukan jangka waktu menabung
  4. Gunakan fitur menabung otomatis di bank (autodebet)
  5. Pilih suku bunga yang sesuai dengan kemampuan finansial

Jika kamu masih merasa kesulitan untuk menabung DP rumah sendiri, Anda juga dapat menyicil uang muka.

Menyicil DP Rumah

Trik membeli rumah selanjutnya dapat dipertimbangkan bagi kamu yang kesulitan menabung DP rumah. Membayar DP rumah menjadi syarat wajib menyicil KPR.

Melihat sebagian orang yang kewalahan membayar uang muka, sebagian pengembang properti menawarkan program menyicil DP.

Cicilan uang muka ini dapat dilakukan melalui langkah-langkah berikut:

  1. Angsurkan DP ke pengembang, jumlah DP sesuai ketentuan bank (jenisnya ada DP 20%, DP 30%, dan DP 40%)
  2. Bayar cicilan selama periode cicilan uang muka (lamanya berbeda-beda, tergantung pengembang)
  3. Setelah cicilan uang muka selesai, ajukan KPR ke bank

Tips membeli rumah KPR dengan cara menyicil uang muka ini bisa menjadi solusi bagi kamu yang kesulitan menabung secara teratur. Dengan cicilan uang muka, pembeli rumah “terpaksa” harus menabung.

Nah, itulah tips membeli rumah KPR. Semoga informasi ini dapat membantu kamu dalam merencanakan pembelian rumah pertama kamu. Jika kamu sudah menemukan rumah yang pas sebagai tempat tinggalmu, jangan lupakan jasa dari Pilar ya Sobat! Pilar bisa membantu untuk mempermudah pindahan dan menjada perabotan rumah kamu menjadi lebih aman. Mau pindahan? Ingat selalu Pilar, ya!

error: Content is protected !!